Mmm... Entah apa mau dikata. Pokoknya mendebarkan sekali saat h-3 pengumuman AEC. Apa itu? Ya, lebih lengkapnya Alternatif Energy Competition 2009. Acara lomba ini diadakan oleh himpunan jurusan Teknik Mesin ITS. Temanya “Energi Baru dan Ramah Lingkungan untuk Negeriku”. Jadi, intinya lombanya sih, membuat alat atau karya berupa inovasi teknologi yang nantinya dapat berguna dan diterapkan di masyarakat.
Aku tahunya sih di bulan Desember 2008 kemarin. Sebelumnya juga ada lomba serupa LITL. ITS juga yang adakan, tepatnya jurusan Teknik Lingkungan. Awalnya, mau ikut LITL. Cuma karena waktunya terlalu menyesak (deadline pengumpulan proposalnya tanggal 4 Januari 2009), kami jadi beralih ke AEC2009 itu. Ya, lumayan waktunya cukup lama sampai akhir Januari 2k9, tanggal 3. Apalagi memang teman-temanku pada sibuk persiapan UAS, yang konon menyeramkan itu. Untuk apa dipaksakan kalau memang tak bisa. Jangan sampailah hanya gara-gara ikut lomba itu, hancur nilai semester kita.
Meski begitu, dari waktu ke waktu sejak desember silam, aku sudah mulai memikirkan dan mencari inspirasi dan ide-ide. Alhasil, ide yang pernah muncul beberapa bulan yang lalu, sempat terlintas di pikiran. Kudapatkan dari kuliah Metode Pengukuran (salah satu kuliah favoritku ^_^). Memangnya apa? Satu kata untuk menjawabnya: Piezoelectric.
Sekilas tentang piezoelectric: Ialah efek yang ditimbulkan dari suatu material Piezo, dimana jika material ini dialiri arus listrik, maka akan terjadi deformasi mekanik (perubahan dimensi). Keadaan sebaliknya juga berlaku. Jika material tersebut dikenai suatu tekanan mekanik, maka arus listrik akan mengalir pada kedua polarnya. Tekanan tersebut seperti tekanan suara. Nah, keadaan yang terakhir ini yang mau dimanfaatkan. Kami terinspirasi untuk membuat suatu alat yang dapat mengolah getaran baik suara ataupun mekamik menjadi listrik.
Propoosal bersama kawan-kawannya (persyaratan lainnya) telah terkirim tepat waktu, bertepatan dengan deadline yang diberikan : 23 Januari 2009. Langsung kucek emailku. Apa sudah delivered kah.
Waktu demi waktu, kuterus menunggu. Capek. Hah, ternyata sudah h-3 pengumuman. Dadaku terasa berdebaran. Hingga tepat pada waktunya, 6 Februari 2009. Sempat kesal waktu itu, aku lihat di mana-mana pengumumannya, tak ada. Di website, tak ada. Email juga. Sms apa lagi. "Mungkin memang bukan keberuntungan kita", kata seorang temanku. Mmm, tapi dalam hati, aku masih tertanam keyakinan. Sepertinya "lolos".
Ternyata oh ternyata. Malam itu, saat aku bercengkerama dengan teman sekamar. Tiba-tiba, "tlilili...t, tlilili,,t..", hapeku merengek. Tapi aku cuek aja sambil tetap melanjutkan perbicangan itu. Setengah jam kemudian teringat kembali, "O ya, tadi ada sms kaya'nya. Mang siapa sih, malam gini sms", dengan nada malas sambil membuka sms di inbox. Kaget bukan kepalang aku. Senang amat rasanya. "Atas nama panitia AEC 2009 2′nd Edition mengucapkan selamat kepada teman - teman yang proposalnya lolos sebagai finalis. Untuk teknis dan mekanisme yang berhubungan saat final akan menyusul....". \^0^/ Ye, ye, ye kita lolos teman-teman. Maklum, agak lebai. Soalnya ini baru kali pertama.
Tim yang lolos ada 12. Dua diantaranya tim dari ITB. Salah satunya timku, PIZERO. Nama yang aneh ya. Tai, biarlah. Yang penting, kita sudah lolos.
Masa-masa ini, aku bersama kedua temanku lagi melakukan progresi pembuatan karya berikut presentasinya. Mohon dukungan semuanya, mudah-mudahan kami bisa menjadi yang terbaik. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar